Manchester United terus memperkuat skuad mereka menjelang musim baru dengan target ambisius, termasuk mencoba mendatangkan bek tangguh Matthijs de Ligt dari Bayern Munich. Meskipun United tampaknya sangat tertarik dengan bek asal Belanda tersebut, legenda klub, Paul Scholes, justru menyuarakan kekhawatirannya terkait potensi transfer ini.
Mengapa Manchester United Menginginkan Matthijs de Ligt?
Manchester United sedang dalam proses membangun kembali kekuatan mereka di bawah manajer Erik ten Hag. Setelah finis di posisi ketiga Liga Inggris musim lalu dan kembali ke Liga Champions, klub berambisi untuk terus bersaing di puncak klasemen dan menantang gelar di berbagai kompetisi. Salah satu area yang ingin diperkuat oleh Ten Hag adalah lini pertahanan.
Matthijs de Ligt, yang sebelumnya bermain untuk Juventus sebelum pindah ke Bayern Munich, dikenal sebagai salah satu bek muda terbaik di dunia. Pada usia 24 tahun, De Ligt sudah memiliki pengalaman bermain di level tertinggi baik di Eropa maupun internasional. Dia menawarkan kekuatan fisik, kemampuan membaca permainan, dan kepemimpinan di lini belakang—atribut yang sangat dibutuhkan oleh United untuk memperkuat pertahanan mereka.
Musim lalu, pertahanan United kerap kali menjadi titik lemah, meskipun berhasil mencapai posisi ketiga di liga. Duet Raphael Varane dan Lisandro Martínez memang tampil solid, namun masalah kebugaran dan kedalaman skuad membuat United harus mencari solusi jangka panjang untuk memastikan pertahanan mereka bisa tetap tangguh sepanjang musim. De Ligt, dengan kualitas dan pengalamannya, dianggap sebagai solusi ideal.
Antusiasme dan Keyakinan Manchester United
Kedatangan De Ligt ke Old Trafford akan menjadi pernyataan ambisius dari Manchester United, menunjukkan bahwa mereka serius dalam upaya meraih gelar Liga Inggris dan bersaing di Liga Champions. Erik ten Hag sendiri pernah bekerja dengan De Ligt saat keduanya masih berada di Ajax Amsterdam, di mana mereka meraih kesuksesan besar, termasuk mencapai semifinal Liga Champions pada 2019.
Hubungan baik antara Ten Hag dan De Ligt menjadi salah satu faktor yang membuat United optimis bisa mendatangkan bek tengah ini ke Manchester. Selain itu, fakta bahwa Bayern Munich tengah berada dalam fase transisi dan mungkin mempertimbangkan opsi menjual beberapa pemain bintang mereka juga memberi United peluang untuk melakukan negosiasi yang menguntungkan.
United juga siap menggelontorkan dana besar untuk mendatangkan De Ligt, menunjukkan komitmen mereka dalam membangun skuad yang mampu bersaing di level tertinggi. Kesediaan United untuk memenuhi permintaan harga yang tinggi dari Bayern Munich merupakan bukti ambisi klub yang ingin kembali ke puncak sepak bola Inggris dan Eropa.
Paul Scholes Menyuarakan Kekhawatiran
Namun, di tengah antusiasme dan keyakinan klub untuk mendatangkan De Ligt, Paul Scholes, salah satu legenda terbesar Manchester United, justru menyuarakan kekhawatirannya. Scholes, yang sangat peduli dengan perkembangan klub, merasa bahwa mendatangkan De Ligt bisa menjadi langkah yang berisiko.
Scholes tidak meragukan kualitas individu De Ligt, namun ia mempertanyakan bagaimana bek asal Belanda tersebut akan beradaptasi dengan kerasnya Premier League. Pengalaman De Ligt di Serie A bersama Juventus dan di Bundesliga bersama Bayern Munich memang cukup mengesankan, namun Scholes merasa bahwa Premier League adalah liga yang sangat berbeda, dengan intensitas dan fisik yang jauh lebih tinggi.
Scholes juga mengkhawatirkan bagaimana De Ligt akan berintegrasi dengan skuad United saat ini. Menurutnya, United sudah memiliki bek tengah yang cukup baik dalam diri Varane dan Martínez, dan penambahan De Ligt mungkin akan mengganggu keseimbangan tim. Scholes juga mempertanyakan apakah United benar-benar membutuhkan bek baru, mengingat prioritas lainnya seperti memperkuat lini tengah dan mencari penyerang baru yang konsisten.
Selain itu, Scholes juga mempertanyakan konsistensi De Ligt dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun De Ligt memiliki potensi besar, penampilannya terkadang inkonsisten, terutama di pertandingan-pertandingan besar. Scholes merasa bahwa United harus sangat berhati-hati dalam menginvestasikan dana besar untuk seorang pemain yang belum sepenuhnya membuktikan dirinya di level tertinggi Premier League.
Apa yang Harus Dilakukan Manchester United?
Di tengah pendapat yang berbeda ini, Manchester United berada dalam posisi yang sulit. Di satu sisi, mereka melihat De Ligt sebagai tambahan yang sempurna untuk memperkuat lini belakang mereka dan memberikan lebih banyak kedalaman dalam skuad. Di sisi lain, kekhawatiran yang diutarakan oleh Scholes bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan begitu saja.
Keputusan United akan sangat bergantung pada bagaimana mereka melihat kebutuhan tim saat ini. Jika United merasa bahwa memperkuat pertahanan adalah prioritas utama, maka mendatangkan De Ligt bisa menjadi langkah yang tepat. Namun, jika mereka lebih fokus pada memperkuat area lain seperti lini tengah atau serangan, maka mereka mungkin perlu mempertimbangkan kembali alokasi dana yang besar untuk De Ligt.
Scholes sendiri berharap bahwa jika United jadi mendatangkan De Ligt, manajemen klub dan Ten Hag bisa memastikan bahwa pemain tersebut benar-benar siap untuk menghadapi tantangan besar di Premier League. Scholes juga berharap bahwa United akan tetap memperhatikan keseimbangan tim dan tidak terlalu bergantung pada satu pemain untuk menyelesaikan masalah mereka.
Keinginan Manchester United untuk mendatangkan Matthijs de Ligt dari Bayern Munich menunjukkan ambisi klub untuk kembali ke puncak sepak bola Inggris dan Eropa. Dengan kualitas dan pengalaman yang dimilikinya, De Ligt memang bisa menjadi tambahan yang sangat berharga bagi United. Namun, kekhawatiran yang diungkapkan oleh Paul Scholes mengingatkan bahwa langkah ini juga memiliki risiko.
Manchester United harus cerdas dalam mengambil keputusan ini, memastikan bahwa mereka tidak hanya berfokus pada satu area saja, tetapi juga mempertimbangkan kebutuhan tim secara keseluruhan. Jika mereka bisa menemukan keseimbangan yang tepat, maka kedatangan De Ligt bisa menjadi bagian penting dari kesuksesan United di masa depan. Namun, jika tidak, langkah ini bisa menjadi langkah yang disesali di kemudian hari.